cursor



Translate

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutch

RussianPortugueseJapaneseKoreanArabic Chinese Simplified

daftar isi

daftar isi

Pages

Kamis, 21 Februari 2013

cara mengatasi bayi rewel

cara mengatasi bayi rewel


Anak yang suka rewel pasti membuat khawatir orang tuanya. Demikian juga kalau Ibu mengalaminya pada sang buah hati. Cemas, sedih, dan kadang bercampur dengan jengkel yang bisa memancing emosi.
Namun emosi bukanlah sebuah sikap yang bijak. Karena semakin orang tua terpancing emosinya, anak justru bisa tambah rewel. Di samping itu, sebenarnya anak tidak pernah berniat membuat hati kita jengkel. Mungkin itulah caranya mengekspresikan yang dirasakannya atau mengungkapkan keinginannya.
Oleh karena itu, ketika anak rewel, yang harus kita hindari adalah menggunakan kekerasan fisik maupun verbal yang berlebihan. Dengan mengetahui penyebab kerewelannya, maka Ibu bisa bertindak secara tepat untuk menanganinya. Berikut adalah beberapa kondisi yang biasanya membuat anak rewel:
 


1. Kondisi badan yang tidak nyaman
Anak biasanya menjadi rewel karena dia sakit, kedinginan, lapar, atau haus. Untuk kondisi ini, yang sebaiknya Ibu lakukan adalah mencari tahu penyebabnya. Biasanya, kalau anak rewel disebabkan karena masalah fisik, anak akan segera kembali ceria jika ia sudah kembali nyaman.
2. Mencari Perhatian
Terkadang batita rewel karena ingin mencari perhatian dari orangtuanya. Ini kerap terjadi karena orang tua banyak memberikan perhatian kepadanya saat sedang rewel saja. Sementara saat anak tidak rewel, orang tua cenderung kurang memperhatikan. Akibatnya, mulai dari situ ia menjadi tahu bahwa dengan menangis maka keinginannya akan terpenuhi. Bila sudah begitu, sebaiknya Ibu tidak memberikan perhatian khusus pada saat balita rewel. Bila perlu, jangan penuhi permintaannya, sehingga ia menyadari bahwa cara yang dilakukan tidaklah benar. Cara ini juga bisa mengajari batita mengendalikan diri.
Ibu juga bisa mengajak si kecil untuk berkomunikasi, sampaikan kepadanya bahwa cara yang dilakukan adalah salah. Misalnya, kalau anak meminta sesuatu sambil menangis, Ibu bisa bilang bahwa Ibu tidak tahu apa yang dimintanya, sehingga si Kecil harus tenang dulu, lalu minta dia untuk bicara yang baik.
Dan sebaiknya Ibu juga bisa memberikan perhatian kepada anak saat dia bersikap manis. Bentuk perhatian itu bisa dilakukan dengan kata-kata misalnya “Ibu bangga sama kamu, karena kamu bisa diajak mandi.” Memberi pujian dan dorongan positif akan membuat anak percaya diri dan tenang.
3. Saat ingin tidur malam hari
Anak sering rewel saat ingin tidur pada malam hari. Sikap rewel dan susah tidur pada malam hari umumnya terjadi pada sekira 30% anak berusia 6 bulan sampai 3 tahun. Ibu bisa mengatasi dengan menetapkan waktu tidur yang teratur dan melakukan ritual sebelum tidur, seperti mendongeng atau memabaca buku, agar anak ’menyadari’ bahwa sudah waktunya tidur.
4. Susah makan
Jika anak kerap rewel saat diberi makan, Ibu tidak perlu khawatir, karena Ibu bisa melakukan beberapa cara agar anak mau makan. Pertama, Ibu bisa memberikan makanan kesukaannya. Misalnya kalau dia suka roti, maka Ibu bisa membuat variasi roti agar si kecil mau makan. Variasi roti ini bisa Ibu lakukan dengan menambahkan daging dan/atau sayuran agar roti tersebut bergizi tinggi. Selain itu, Ibu juga bisa mengajak anak makan sambil bermain. Kadangkala dengan bermain anak dengan mudah diberi makan. Dengan menjadikan makan sebagai proses yang menyenangkan, maka diharapkan si Kecil tidak akan rewel lagi ya Bu!

cara merawat anak demam

cara merawat anak demam


1. Banyakkan berdoa memohon perlindungan dan kesihatan dari Allah SWT dan membaca ayat – ayat lazim kepada anak anda. Jika dia sudah besar, minta dia membacanya sendiri selalu. Ingatkan padanya bahawa ini adalah ujian dari Allah kerana Allah sayang kepadanya.

2. Sentiasa memberi ubat yang diberikan oleh doktor mengikut dos dan masa yang ditetapkan. Ingat, ubat paracetamol (PCM, panadol) hanyalah untuk menurunkan suhu badan anak yang panas, namun ia tidak dapat melegakan punca demam. Majoriti punca demam bagi anak – anak adalah disebabkan oleh jangkitan virus dan bakteria dan PCM tidak boleh membunuh virus atau bakteria tersebut. Sebaliknya antibodi yang dihasilkan oleh anak itu sendiri sahaja yang mampu melawan virus yang menyerangnya. Manakala antibiotik diperlukan jika anak dijangkiti oleh kuman atau bakteria.

3. Pastikan di rumah ada alat termometer dan juga jam loceng. Bila tiba masanya, jangan lupa memberi ubat paracetamol dan antibiotik (jika perlu) dan sentiasa memantau suhu bayi. Jam loceng amat berguna untuk mengejutkan kita bila memberi ubat dan memantau suhu anak di waktu lewat malam atau awal subuh.

4. Satu lagi cara yang amat berkesan adalah dengan memberikan susu ibu sebanyak dan sekerap mungkin kepada anak jika dia masih menyusu badan. Ini kerana di dalam susu ibu terdapat banyak faktor – faktor yang boleh melawan virus dan kuman seperti antibodi (sIgA, IgG), sel darah putih, laktoferrin, lysozyme dan banyak lagi. Itulah sebabnya kebanyakan bayi yang menyusu badan sangat jarang mendapat demam, dan kalau demampun, dia cepat sembuh. Perlu diingatkan bahawa tiada satupun susu formula yang mempunyai kelebihan seperti ini berbanding dengan susu ibu.

5. Jika bayi sudah berumur lebih dari 6 bulan, atau sudah mula makan selain dari susu, cubalah sebaik mungkin untuk memberinya makan. Jangan dipaksa, tapi jangan pula dilengahkan. Ini kerana anak kita memerlukan tenaga yang secukupnya untuk melawan jangkitan yang dialaminya. Memanglah pada kebiasaannya anak yang demam akan hilang selera makan, tapi itu bukanlah bermakna ia menjadi tiket untuk kita tidak memberikan dia makan seperti biasa. Untuk memudahkan proses ini, berikan makanan yang mudah dihadam seperti bubur yang cair, sup ayam dan lain – lain. Jika si kecil masih menolak, cuba berikan dalam kuantiti yang sedikit tapi kerap, misalnya 1-2 sudu selang 10 minit. Yang penting, dia perlukan sumber tenaga yang secukupnya di saat – saat yang genting ini.

6. Pastikan anak mendapat cecair yang secukupnya. Ini kerana ketika demam, suhu badan yang meningkat akan menyebabkan badannya mudah kekeringan air. Badan yang kekeringan air lebih lambat untuk sembuh dan ini akan membawa ke masalah yang lain pula seperti ketidakseimbangan elektrolit (garam galian) di dalam badan dan kalau kekeringan air ini dibiarkan melarat, boleh menyebabkan anak mendapat sawan, kerosakan buah pinggang dan otak dan mungkin boleh menyebabkan kematian. Cecair yang dicadangkan adalah seperti susu ibu (jika berusia kurang dari 6 bulan), jus buah yang dicairkan, sup ayam atau sup daging, air nasi, air kelapa, air barli atau air kosong.

7. Pakaikan anak dengan pakaian kapas dan nipis. Bayi yang masih kecil tidak perlu dibedung pada waktu ini supaya haba badan yang panas lebih mudah dapat keluar. Jika perlu, buka pakaian bayi dan letak bayi di tempat yang lapang dan berangin untuk memudahkan pengaliran haba keluar dari badan.

8. Diriwayatkan di dalam kitab Sahih Al-Bukhari dan Muslim, daripada Nafi', daripada Ibn Umar r.a. bahawa Nabi Muhammad Salallahualaihiwasallam pernah bersabda, maksudnya:
“Sesungguhnya demam itu atau demam yang berat itu berasal daripada wap api Jahannam. Maka sejukkanlah dengan air.” (1)

9. Sentiasa basahkan badan bayi dengan air biasa. Tidak perlu air yang terlalu sejuk atau terlalu suam. Jika air itu terlalu sejuk, ini boleh menyebabkan badan bayi 'terkejut' dan menggigil. Manakala jika air suam atau panas maka lambatlah haba akan keluar dari badan. Cukuplah sekadar air paip pada suhu biasa. Oleh kerana ketika demam, badan bayi yang panas akan menyebabkan air basahan itu cepat saja kering, oleh itu perlulah kita mengelap badan bayi dengan kerap.

10. Boleh juga menjeram / menjelum / membasahkan kepala, bahagian pelipat dan badan bayi menggunakan petua – petua tradisi seperti air asam jawa, lendir daun lidah buaya, air daun bunga raya, air daun jambu batu dan air daun sirih. Masukkan daun bunga raya, daun jambu batu atau daun sirih ke dalam sebekas air dan ramas daun tersebut sehingga keluar airnya lalu jeram kepala dan badan anak anda dengan air tersebut. Perlu diketahui, tiada sebarang jaminan bahawa petua – petua ini adalah berkesan namun tidak salah mencuba dan berusaha dengan cara ini selagi tidak terlalu menyusahkan kita. Jika sukar untuk mendapatkan bahan – bahan yang disebutkan tadi, maka cukuplah sekadar air paip biasa sahaja.

cara merawat bayi usia 0-3 bulan


Cara Merawat Bayi 0-3 Bulan

Inilah beberapa tips atau cara untuk merawat bayi sejak lahir hingga bayi berusia 3 Bulan.
Usia 0-3 bulan
Sampai kurang lebih usia 3 bulan, gerakan refleks yg memang sudah
terjadi pada saat ia masiha da dalam kandungan masih dominan. Ini adalah
gerakan di luar kesadaran si bayi, tidak terkoordinasi dan meriupakan
gerak primitif. Gerak motor kasar ini muncul jika gerak refkleks si
kecil telah hilang. Gerakan refleks yg muncul pada bayi adalah :
Refleks hisap
Perhatikan bila Anda menyentuh putting susu ke ujung mulut bayi, maka
otomatis ia akan melakukan gerakan menghisap.
Refleks genggam
Bila Anda menyodorkan jari telunjuk kepadanya, si kecil otomatis akan
menggenggam jari Anda
Refleks leher (tonic neck refklex)
Pada posisi terlentang, jika kepala bayi menoleh ke satu sisi maka
terjadi ekstensi atau peningkatan tonus (kekuatan otot) pada lengan dan
tungkai sisi tersebut
Rooting reflex
Jika pipi bayi disentuh, kepala akan menoleh ke arah stimulus dan mulut
terbuka
Refleks Moro
Ada satu refleks lain yg diperlihatkan bayi pada minggu-minggu pertama
kehidupannya, yaitu refleks moro. Berebda dengan refleks lainnya yg
termasuk kategori gerakan motor, refleks moro ini menurut para ahli
sebetulnya termasuk reaksi emosional yg timbul dari kemauan atau
kesadaran si bayi.
Refleks moro ini timbul kalau bayi dikagetkan secara tiba-tiba atau
mendengar suara keras, bayi melakukan gerakan refleks, yaitu
melengkungkan badan (bagian punggung) dan mendongakkan kepalanya ke arah
belakang. Bersamaan dengan gerakan tersebut, kaki dan tangan bayi
digerakkan ke depan. Reaksi sesaat ini biasanya diiringi dengan tangisan
yg keras. Tetapi Anda tidak usah khawatir dengan kondisi ini, karena
refleks moro akan hilang dengan sendirinya dalam waktu yg singkat.
Pada bulan ke-2 dan 3 gerakan refleks bayi akan mulai menghilang. Kini
mulai muncul gerak motor kasar. Gerak ini tentu saja lebih terarah,
seperti dapat dilihat pada gerakan otot lehernya. Ia kini dapat
mengangkat kepalanya karena otot lehernya semakin kuat. Bila tengkurap,
si kecil akan mengangkat kepalanya. Bukan itu saja, bila didudukkan,
bayi usia inipun sudah dapat menegakkan kepalanya
Perkembangan Gerakan:
Tangan dan kaki bergerak aktif
Mengangkat kepala dalam posisi tengkurap
Untuk melatihnya, baringkan bayi dalam posisi tengkurap
Dalam posisi tengkurap dapat mengangkat dada (masuk usia 3 bulan)
Untuk melatihnya, Panggil namanya atau bertepuk tangan sambil tersenyum padanya
Kepala tegak ketika didudukkan
Untuk melatihnya, coba sekali-sekali bayi didudukan